Kata Ulang Dalam Paragraf
Perhatikan penggunaan kata yang dicetak miring pada paragraf naratif
berikut ini!
Keluarga kami tinggal di lingkungan yang terdiri atas berbagai suku bangsa.
Rumah-rumah warga yang tinggal di
lingkungan kami diberi cat warna-warni.
Anak-anak suka bermain-main di tempat bermain yang disediakan di tengah bangunan dan pepohonan milik rumah warga. Buku-buku
dan surat-surat kabar yang terdapat
di perpustakaan desa menjadi bacaan rutin muda-mudi
di desa ini. Tolong-menolong merupakan
kebiasaan warga yang selalu terpelihara di desa kami.
Kata yang dicetak miring pada paragraf naratif di atas adalah kata ulang (reduplikasi). Jika dikelompokkan menurut jenisnya, terdapat empat kelompok kata ulang sebagai berikut:
(1) anak-anak
buku-buku
(2) warna-warni
muda-mudi
(3) rumah-rumah warga
surat-surat kabar
pepohonan
(4) bermain-main
tolong-menolong
Sesuai bentuknya, kata ulang kelompok
pertama dibentuk dengan cara mengulang bentuk dasarnya secara utuh sehingga disebut
dengan pengulangan utuh. Kata ulang
kelompok kedua dibentuk dengan mengulang bentuk dasarnya namun salah satu
fonemnya mengalami perubahan bunyi sehingga disebut pengulangan salin suara. Kata ulang kelompok ketiga dibentuk dengan
mengulang sebagian bentuk dasarnya sehingga disebut pengulangan sebagian. Kelompok kata ulang keempat dibentuk dengan
mengulang bentuk dasarnya dengan disertai afiks sehingga disebut pengulangan yang disertai pengafiksan.
Kata ulang ditulis dengan tanda hubung
di antara kedua kata yang diulang. Kata ulang dengan pengulangan sebagian kata
(tidak mencapai satu morfem atau satu kata) seperti pepohonan, lelaki tidak
perlu diberi tanda hubung.
Frasa dan kata majemuk yang terdiri dua
kata atau lebih jika diulang menjadi dua bentuk kata ulang. Frasa atau kata
majemuk yang salah satu unsurnya adalah unsur inti seperti rumah pada frasa rumah warga,
maka yang diulang cukup unsur intinya sehingga menjadi rumah-rumah warga. Jika frasa atau kata majemuk yang terdiri atas
dua kata atau lebih yang keduanya merupakan unsur inti dan menyatu seperti suami istri, maka pengulangannya harus
mengenai seluruh kata yang membentuk frasa atau kata majemuk tersebut, sehingga
menjadi suami istri-suami istri.
Kata-kata seperti rama-rama dan cumi-cumi
bukanlah kata ulang karena tidak ada bentuk dasar yang diulang. Kata rama-rama bukan dibentuk dari
pengulangan bentuk dasar rama.
Meskipun ada kata Rama (nama orang)
namun kata Rama tidak memiliki
hubungan makna dengan rama-rama.
Demikian pula dengan kata cumi-cumi
bukan berasal dari bentuk dasar cumi
sebab kata cumi tidak ada dalam
bahasa Indonesia.
Pengulangan bentuk dasar menjadi kata
ulang menimbulkan makna yang berbeda-beda. Makna yang timbul akibat pengulangan
bentuk dasarnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
a.
menyatakan banyak tak tentu
contoh:
gunung-gunung, daerah-daerah, gerak-gerik, rumah-rumah, pepohonan
b. menyatakan sangat
contoh:
rajin-rajin, besar-besar, kuat-kuat, manis-manis
c. menyatakan saling berbalasan atau pekerjaan dilakukan
oleh dua pihak (resiprok)
contoh:
kunjung-mengunjungi, tuduh-menuduh, tolong-menolong
d. menyatakan paling atau intensitas
contoh:
sebaik-baiknya, setinggi-tingginya, sebanyak-banyaknya
e. menyatakan tiruan atau menyerupai
contoh:
orang-orangan, siku-siku, rumah-rumahan
f. menyatakan bersenang-senang atau santai
contoh:
duduk-duduk, minum-minum, membaca-baca, tidur-tiduran, berjalan-jalan
g. menyatakan dikenai sifat atau agak
contoh:
kebarat-baratan, kemalu-maluan, kehijau-hijauan
h. menyatakan himpunan pada kata bilangan
contoh:
dua-dua, lima-lima, banyak-banyak
i. menyatakan agak (melemahkan arti)
contoh:
pening-pening. sakit-sakit, malu-malu
j. menyatakan beberapa
contoh:
bertahun-tahun, berhari-hari
k. menyatakan terus-menerus
contoh:
bertanya-tanya, mencari-cari
l. menyatakan waktu
contoh: pagi-pagi sudah mengantuk, datang-datang
marah
m. menyatakan makin atau bertambah
contoh:
lama-lama ia pingsan, meluap-luap amarahnya
n. menyatakan berusaha atau penyebab
contoh:
menyabar-nyabarkan diri. menguat-nguatkan hati.- menahan-nahan amarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar